Hay, apa kabar buat hati yang terpisahkan oleh jarak dan waktu..
Begitu sulit memang ketika kita harus menjalani masa-sama seperti ini.
Long Distance Relationship atau yang biasa kita sebut dengan LDR.
Sungguh ironis, disaat suatu komunikasi menjadi hal yang "sepele" bagi salah satu pihak yang telah memiliki pasangan berstatuskan LDR.
Sadarkah mereka bahwa akan ada hati yang terluka ?
Diawal pertemuan, komunikasi kita bagaikan oksigen yang kita hirup.
Satu menit pun enggan untuk kita lewati tanpa dirinya.
Melalui ponsel ataupun sosial media kita selalu berbagi cerita.
Mulai dari senang, sedih, tawa, canda, bahagia bahkan duka.
Namun, kemana perginya semua moment itu ?
Apakah benar keindahan hanya bisa kita dapatkan diawal pertemuan saja ?
Lalu ? Apakah semuanya harus selalu berakhir dengan pahit dan menyakitkan ?
Aku merasakan rindu. Rindu yang amat besar. Rindu yang selama ini aku tahan dan sudah tidak bisa lagi aku tahan.
Rindu saat pagi tiba dan kamu mulai menyapaku dengan kalimat "selamat pagi sayang, semoga harimu menyenangkan",
Rindu saat siang tiba dan kamu mulai menyapaku dengan kalimat "selamat beraktivitas sayang",
Rindu saat malam tiba dan kamu mulai menyapaku dengan kalimat "selamat malam sayang, selamat beristirahat".
Aku rindu. Rindu ketika kamu khawatir dengan kondisi kesehatanku, rindu ketika kamu bawel dengan kesibukanku, rindu dengan perilakumu yang membuat diriku selalu merasa "sungguh beruntungnya diriku memiliki dirinya".
Tapi sekarang semua berbeda. Semua berubah terasa begitu cepat.
Tidak ada lagi oksigen yang bisa aku rasakan setiap harinya.
Oksigen yang membuat aku selalu bernafas tanpa rasa takut tidak akan bisa menghirupnya kembali.
Aku takut jika suatu saat rasa rindu ini akan pudar.
Pudar dan berubah menjadi rasa jenuh yang seketika akan meledak layaknya bom waktu.
Hati ini sungguh menyimpan rasa rindu yang teramat sangat.
Maaf jika hati ini lancang, tapi hati ini sulit untuk berbohong.
- Untukmu orang yang sangat aku rindu..